SOUL for Teenagers – SMP PGRI 3 Denpasar, Bali

SOUL for Teenagers – SMP PGRI 3 Denpasar, Bali

July 15, 2017 SOUL ACTION SOUL Teens 0

Soul Action “Berbagi dan Melayani”
Denpasar, Bali (14/07/2017)

Yayasan Cahaya Cinta Kasih kembali berbagi dan melayani dalam kegiatan SOUL Action untuk anak-anak didik SMP PGRI 3 Denpasar Bali, pada hari Jumat 14 Juli 2017. Kegiatan SOUL for Teenagers ini diadakan dalam rangka Masa Orientasi Siswa tahun 2017. Sebanyak 363 siswa siswi mengikuti kegiatan ini yang telah rutin diadakan selama 4 tahun terakhir. SMP PGRI 3 merupakan salah satu sekolah binaan Yayasan Cahaya Cinta Kasih dengan menerapkan Metode SOUL.

Kepala Sekolah SMP PGRI 3 Denpasar, Bapak Drs. I Made Suada, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa beliau sangat berharap para siswa bisa menjadi generasi yang rendah hati dan menjadi panutan di masyarakat. Pelaksana kegiatan dari Yayasan Cahaya Cinta Kasih, Bapak Gede Ardayana mejelaskan bahwa metode SOUL ada untuk melayani dan menjadi bagian dari proses pendidikan sejalan dengan misi Yayasan Cahaya Cinta Kasih, yaitu membentuk karakter anak bangsa yang memiliki budi pekerti yang luhur, selain itu juga sejalan dengan misi Presiden Indonesia, Bapak Jokowi yaitu merevolusi mental bangsa.

Acara dimulai dengan yel-yel dari SOUL for Teenagers yang merupakan afirmasi positif untuk menjadi remaja yang Aktif, Kreatif dan Percaya Diri. Hal ini diperlukan dalam pembentukan karakter di sekolah agar saat keluar dari sekolah dapat menghadapi kehidupan dengan baik. 

Para pengajar dari SOUL memberikan beberapa tips, bahwa saat di dalam kelas para siswa harus bersikap menerima dan rendah hati, agar proses pembelajaran dapat diterima dengan baik dan proses pembentukan karakter pun dapat berjalan dengan lebih baik. Poin penting lainnya adalah Fokus dan Konsentrasi di manapun kita belajar. Setelah beberapa tips yang diberikan, para siswa diajak ke pemahaman inti tentang hukum tabur tuai/hukum karma. Para siswa diajak untuk berpikir, berkata dan berbuat yang baik agar menciptakan hal baik pula untuk di tuai di masa depan.

Pembelajaran berlangsung menyenangkan karena materi pembelajaran juga berupa video pendek mengenai kemandirian, pantang menyerah dan selalu berusaha disegala situasi. Selain itu juga ada video animasi lainnya yaitu kebahagiaan. Salah satu pengajar, dokter AA. Sudiadnyana menjelaskan bahwa kebahagiaan harus diawali dari pikiran, dengan pikiran bahagia belajar menjadi terasa menyenangkan. Bahagia harus diciptakan sendiri, bukan hasil akhir, maka awali semua dengan bahagia agar dapat mencapai cita-cita.

Bahagia juga mempengaruhi tubuh, karena dengan pikiran bahagia tubuh akan dijauhkan dari penyakit fisik dan mental. Ketika bahagia godaan akan narkoba, minuman keras, rokok akan dapat disingkirkan. Orang yang bahagia adalah orang yang penuh cinta kasih, dan proses cinta kasih yang terdekat adalah keluarga. Cinta kasih adalah sebuah anugerah, orang-orang yang penuh cinta kasih tidak akan memiliki emosi negatif, bisa mengendalikan kemarahan, tidak iri hati, tidak berbohong, dan tidak akan membully teman-temannya.

Pada sesi akhir para siswa juga diajarkan tentang keterhubungan dengan Tuhan, bahwa cinta kasih Tuhan tidak pernah berkurang, apapun yang kita lakukan, karena Tuhan Maha Pengasih. Orang-orang yang terhubung dengan Tuhan adalah yang memiliki kesamaan dengan sifat Tuhan, yaitu yang menerapkan ajaran cinta kasih. Orang yang penuh cinta kasih menghargai perbedaan. Untuk itu para siswa diajak melakukan sesi SOUL Reflection yaitu pemurnian batin, sebagai langkah awal menerapkan ajaran cinta kasih Tuhan, sehingga untuk selanjutnya cinta kasih dapat menjadi bagian dari karakter para siswa.

(da)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *